Islam dalam Bingkai Kebinekaan

islam-dalam-600x600Islam dalam Bingkai Kebinekaan
Drs. Rohidin, M. Ag
Kata Pengantar Prof. Jawahir Thontowi, SH., Ph.D
xxii + 218 halaman; 15 x 23 cm; 978-602-97643-5-2
Cetakan Pertama, Oktober 2011;
Lintang Rasi Aksara Books

Pelanggaran atas kebebasan beragama dan kekerasan atas nama agama akhir-akhir ini makin intens. Terorisme, perusakan tempat ibadah agama lain, fatwa sesat atas kelompok lain, dan seterusnya menghantui masyarakat. Dalam kasus-kasus ini, Islam sering kali menjadi agama yang dianut oleh para pelaku. Secara eksplisit, mereka acap mendasarkan tindak kekerasan itu kepada ajaran Islam. Maka tak heran jika di mata awam, Islam setali tiga uang dengan kekerasan dan ketidakdewasaan.

Benarkah Islam identik dengan kekerasan? Buku ini membongkar akar ajaran Islam. Satu temuannya adalah bahwa islâm dalam al-Qur’an justru berasosiasi dengan kedamaian, penyerahan total kepada Allah, kebersihan, ketundukan, keselamatan, kesejahteraan, kesantunan, alih-alih kekerasan. Islam melindungi manusia dari penindasan fisik di luar batas hukum, kebebasan beragama, keluarga dan keturunan, hak milik pribadi, dan profesi seseorang. Lalu mengapa Islam berubah wajah menjadi sedemikian keras? Buku ini mencoba menelusuri dan mengurainya.

Dalam konteks kebinekaan, buku ini menghadirkan uraian tentang bagaimana isyarat Al-Qur’an tentang pluralisme, yang akhirnya sampai pada titik bahwa pluralisme adalah keniscayaan agama. Tapi sayangnya pluralisme tidak-serta diterima secara kompak. Sebagai konsekuensi atas pluralisme, masyarakat pun menyikapinya dengan cara-cara yang tak seragam, yang tak jarang amat dilematis.

Di sisi lain, penyikapan yang beraneka ini juga adalah satu ekspresi demokratisasi, sekaligus indikasi bahwa toleransi masih ada, dan juga timbangan seberapa kuat toleransi di kalangan masyarakat. Ini akan membawa dua dampak, jika masyarakat menerima dengan dewasa dan terbuka, maka masyarakat madani (civil society) menjadi harapan yang mungkin. Tapi jika masyarakat tak terbuka, sedang elit pemerintah dan elit agama tak kooperatif, maka ini adalah sinyalemen bahwa kekerasan agama masih terus berlanjut, dan bahkan semakin parah. Dan buku ini menawarkan sebuah dialog sebagai alternatif.

Sumber: http://lintangpublishing.com/?product=islam-dalam-bingkai-kebinekaan