Sultan Sholat Ied di Alun-Alun Utara Yogyakarta

KBRN, Yogyakarta : Alun-Alun Utara Yogyakarta dipadati puluhan ribu Umat Islam yang melaksanakan Ibadah Sholat Iedul Fitri 1435 H dengan  Imam dan Khotib Guru Besar Universitas Islam Indonesia (UII), Profesor Jawahir Thontowi.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X berada di shof paling depan bersama Kapolda DIY, Brigjen Polisi Oemar Soebagio dan Danrem 072, Brigjen TNI Sabrar Fadillah serta Pejabata Utama di Lingkungan Pemda DIY.

“Pilpres yang dilaksanakan 9 Juli lalu telah membuat keluarga dan masyarakat terbelah pada 2 pilihan emosional yang pada akhirnya dapat diumumkan 22 Juli lalu tanpa ada gejolak dan konflik,” kata Profesor Jawahir Thontowi dalam khotbahnya, Senin (28/7/2014).

KPU telah menetapkan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2014-2019. Kemampuan untuk mwengendalikan diri dari berbagai nafsu angkara tersebut salah satu faktor spiritualitas  Ibadah Puasa dan hari ini 1 Syawal merupakan peristiwa  penting dan moment kembali pada nilai-nilai kesucian, kembali ke Agama Fitrah.

Menurutnya, Agama Fitrah secara universal ditandai oleh adanya Kitab Suci sebagai wahyu Allah berisi berbagai kabar gembira.

“Bangsa Indonesia tidak mengadopsi nilai-nilai barat dengan menanggalkan nilai-nilai yang hidup di masyarakat,” harapnya.

“Kekejaman tentara Israel di Palestina dan tidak heran ketika Israel di posisikan sebagai teroris dan melakukan kejahatan genosida atau pembantaian atas penduduk,” jelasnya.

“Akankah Negara-Negara besar termasuk Indonesia berpangku tangan atau berbuat demi peradaban kemanusiaan?,” tanya Jawahir Thontowi. (Limanto Aji/HE)

Sumber: http://rri.co.id/yogyakarta/post/berita/94161/agama/sultan_sholat_ied_di_alunalun_utara_yogyakarta.html 28 juli 2014 – 22.03

Deplu Selenggarakan Lokakarya Tentang Pemberantasan Pencucian Uang dan Penyelundupan Senjata di Yogayakrta

Sebagai tindak lanjut dari Temu Wicara yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 9 Juli 2002 lalu, Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN, Departemen Luar Negeri c.q. Direktorat Politik dan Keamanan ASEAN, akan mengadakan lokakarya berjudul “Upaya nasional dalam menunjang peran ASEAN untuk memerangi terorisme melalui pemberantasan pencucian uang dan penyelundupan senjata”, di Hotel Melia Purosani, Yogyakarta, pada tanggal 31 Oktober 2002.

Lokakarya ini akan mendisukusikan dan mencari gagasan praktis mengenai upaya nasional dalam menunjang peran ASEAN memerangi praktek pencucian uang dan penyelundupan senjata, dan bagaimana ASEAN dalam hal ini bekerjasama dengan masyarakat internasional, termasuk para mitra wicara dalam kerangka ASEAN Regional Forum(ARF).

Dari Lokakarya ini diharapkan akan diperoleh masukan-masukan dan rekomendasi-rekomendasi  dari berbagai instansi dan pakar yang terkait menyangkut upaya Indonesia dalam menunjang peran ASEAN untuk memerangi terorisme, khususnya melalui pemberantasan pencucian uang dan penyelundupan senjata. Masukan dan rekomendasi tersebut diharapkan dapat digunakan oleh Pemerintah Indonesia dan pada forum yang lebih luas maupun dalam kerangka kerjasama ASEAN sendiri.

Lokakarya ini akan dibuka oleh Gubernur Daerah Istimewa Yokyakarta dan Direktur Jenderal Kerjasama ASEAN. Para pembicara dalam lokakarya ini, antara lain: Prof. Dr. Muladi, Ketua Dewan Pengurus Habibie Center; Dr. Jawahir Thontowi, Dekan Fakultas Hukum Universitas, UII Yogyakarta; Prof. Barda Nawawi Arief, SH, Guru Besar Hukum Pidana UNDIP; Brigjen Pol. Suyitno Landrung, Direktur Tindak Pidana Tertentu, KOSERSE Polri; Drs. Alexander Tangyong, Direktur 44, Badan Intelijen Negar.
Jakarta, 28 Oktober 2002

Source: http://www.deplu.go.id/Pages/PressRelease.aspx?IDP=64&l=id